Semakin hari, semakin kusadari bahwa pemeliharaan Tuhan itu sangat nyata. Ketika aku mulai melihat ke belakang, aku sadari bahwa manusia memang butuh Tuhan. Begitu besar kasih-Nya sehingga aku bisa berdiri dengan tegak saat ini. Kecongkakan dan kebebalanku membuat aku malu sendiri. Dia mampu menunjukkan sendiri melalui sang waktu. Saat itulah aku semakin yakin bahwa Dia tidak akan meninggalkan aku. Kesibukan akhir-akhir ini membuatku seakan lupa. Ketika kepekaan hilang dan semuanya terlihat begitu cepat, terkadang jati diri dan tujuan hidup dipertanyakan. Tidak mau diri ini disebut seonggok daging yang mampu berjalan tanpa ada suatu "hati". Ketika menyadari itu, setiap manusia dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang kadang tak masuk akal untuk dipikirkan. Betapa tidak, di fast pace of life ini, pilihan yang cukup berat bagi saya kali ini adalah apakah saya harus mencari jalan pintas untuk semua ini? baik itu secara positif atau negatif. Seperti beberapa hari lalu ketika iming-iming contekan jawaban soal-soal tahun lalu sudah di depan mata, pilihan ini memang sangat sulit. Akhirnya, saya memilih untuk diam. Kolose 3 : 23 sudah membuat saya sadar ketika segala sesuatu itu harus dilaksanakan seperti melakukannya untuk Dia. Saat itulah, saya yakin bahwa nyontek memang ga ada gunanya. Kata simplenya begini, Tuhan akan selalu memelihara saya jadi saya percaya saja bahwa ada rencana indah nantinya serta Tuhan akan mampukan saya di setiap perjuangan di kehidupan perkuliahan saat ini. Thanks Jesus.
Labels: Christianity |
hm, benar2 godaan tuh.. untung bung septian nggak ikutan. selamat ujian, yak. semoga mendapat hasil yg baik. ayo, kamu bisaaa! :)